Postingan

ChatGPT vs Gibran vs Mahfud tentang "Greenflation"

Gambar
Berikut adalah perdebatan antara Cawapres Gibran Rakabuming Raka ( GRR ) dengan Mahfud M.D ( MMD ) dan pertanyaan maupun statement dari GRR selaku Penanya dibandingkan dengan Jawaban MMD dan dibandingkan dengan Jawaban dari Generative Pre-trained Transformer ( ChatGPT) versi 3.5. Pertanyaan disampaikan oleh GRR dan dijawab MMD dengan pembicaraan sebagai berikut:  GRR:  Bagaimana cara mengatasi greenflation? MMD: Untuk mengatasi inflasi hijau... apa sih inflasi hijau, itu kan ekonomi hijau itu adalah ekonomi sirkuler ya di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi pangan atau apa produksi apapun diproduksi kemudian dimanfaatkan di recycle bukan dibuat jadi bukan barang itu lalu dibiarkan mengganggu ekologi hijau. Saya merasa berbangga sebagai orang Madura karena orang Madura itu yang pertama dulu mempelopori ekonomi hijau ekonomi sirkuler di mana orang Madura itu tuh yang mau mengutip sampah-sampah mengutip plastik lalu di polah sehingga sebenarnya ekonomi syariah itu sudah menjadi

Kebijakan Luar Negeri Indonesia-Israel: Batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia

Gambar
  Fédération Internationale de Football Association (FIFA) telah memutuskan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada hari Rabu, 29/3/2023. Piala Dunia U-20 harusnya digelar pada 2021 lalu, namun karena pandemi Covid-19, salah satu agenda utama FIFA ini diundur ke tanggal 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Jika dirunut, situasi ini menjadi riuh mulai 14 Maret 2023 lewat surat Penolakan keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 2023 oleh I Wayan Koster selaku Gubernur Provinsi Bali (Bola.net, 30/3/2023) disusul penolakan yang sama oleh Ganjar Pranowo selaku Gubernur Provinsi Jawa tengah (23 Maret 2023), "Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non-Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau," kata Ganjar dalam keterangan tertulisnya (Detiknews, 30/3/2023). Saat ini Ganjar Pranowo secara resmi telah diusung sebagai calon Presiden

Bedah Artikel Jurnal: "International Dimensions of the 1965–68 Violence in Indonesia"

Gambar
International Dimensions of the 1965–68  Violence in Indonesia Bradley Simpson  DATA ARTIKEL JURNAL Authors: B Simpson Title: International Dimensions of the 1965-68 Violence in Indonesia Publication: The contours of mass violence in Indonesia Publisher: academia.edu Citation (APA Style): Simpson, B. (1965). International Dimensions of the 1965-68 Violence in Indonesia. The contours of mass violence in Indonesia, 68, 50-74. Gambar Hasil Screenshoot Pencarian di Aplikasi Publish or Perish Artikel dalam Bahasa Inggris dan terjemahan bahasa indonesia dapat dibaca pada link berikut: https://ontologibangsaindonesia.blogspot.com/2023/08/international-dimensions-of-196568.html HASIL BEDAH Daftar Nama/Pejabat yang disebut: Presiden Indonesia: Sukarno (42x). Mayor Jenderal Suharto (16x). Presiden AS: Lyndon Johnson (8x). Penasihat Keamanan Nasional: McGeorge Bundy(8x). Duta Besar AS: Marshall Green (6x). George Ball (5x). Penasihat Keamanan Nasional AS: Walt Rostow (4x). Jenderal Nasution (4

International Dimensions of the 1965–68 Violence in Indonesia (Bradley Simpson)

Gambar
Gambar Tampilan Google Scholar (8/8/23) International Dimensions of the 1965–68 Violence in Indonesia Bradley Simpson On the morning of 1 October 1965, US President Lyndon Johnson received a terse situation report at the White House from the Central Intelligence Agency: “A power move which may have far-reaching implications is underway in Jakarta.”1 Within 24 hours of the still murky events taking place on the other side of the globe, efforts were underway in Washington and London. In Washington, National Security Advisor McGeorge Bundy and his staff began planning for the resumption of US aid to Indonesia, which had been gradually cut off over the preceding 18 months as relations with President Sukarno soured. The White House also began planning for the possible provision of covert assistance to Indonesia’s Armed Forces, hoping to exploit the political possibilities of what officials assumed to be a failed coup attempt by the Indonesian Communist Party (Partai Komunis Indonesia, PKI).